NOVEL
Novel: Pengertian,
Ciri, Struktur, Unsur, Jenis & Kaidah Kebahasaan Novel
A. PENGERTIAN NOVEL
Ø Novel
adalah karya sastra prosa yang panjang, berisi rangkaian cerita tentang
kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekitarnya. Novel biasanya memiliki
alur cerita yang kompleks, banyak tokoh, dan latar yang beragam.
Ø Karya sastra prosa
adalah jenis karya sastra yang menggunakan bahasa sehari-hari dan tidak terikat
oleh aturan-aturan tertentu seperti puisi, seperti rima atau irama. Prosa lebih
bebas dalam menyampaikan cerita, ide, atau gagasan.
B. CIRI-CIRI NOVEL
Ø Umumnya Terdiri dari 100 Halaman atau Lebih
Jumlah kata di dalam novel lebih banyak dibanding
cerita pendek. Itu sebabnya, halaman novel lebih tebal, bahkan terkadang berat
untuk dibawa. Semakin kompleks cerita, semakin lama alur bergerak menuju ending.
Akan tetapi, aturan ini tidak bersifat mutlak. Ada juga novel yang memiliki
kurang dari 100 halaman, seperti novel ‘dosa kita semua’ karya motinggo busye.
Jumlah
halaman yang lebih dari 100 pada sebuah novel bukanlah suatu kebetulan. Ada beberapa
alasan mendasar mengapa novel cenderung memiliki panjang yang signifikan yakni
diantaranya ada kompleksitas alur cerita (pengembangan karakter dan rangkaian
peristiwa), pengembangan tema, detail latar, dialog tokoh, genre dan gaya
penulisan.
Ø Tema dan Alur Cerita Bersifat Kompleks
Kompleksitas dalam novel bertujuan untuk memberikan
pengalaman membaca yang kaya dan bermakna, serta mengajak pembaca untuk
berpikir lebih.
Ø Berbentuk Narasi
Novel berbentuk narasi yang diperkuat dengan hadirnya
deskripsi dan percakapan. Penulis mengajak pembaca untuk membayangkan situasi
yang dialami setiap tokoh secara rinci. Dialog dibuat untuk mengenal karakter
para tokoh dan masalah yang dihadapi. Narasi yang dibangun dengan baik membuat
pembaca tak sabar mengetahui akhir cerita.
Ø Alur Berkembang
Alur dalam sebuah novel tidaklah statis, melainkan
dinamis dan terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penting
diantaranya terdapat pengembangan karakter, eksplorasi tema, pembangunan dunia
cerita, kejutan-kejutan yang terdapat dalam novel, serta refleksi dari kehidupan
nyata.
Ø Mempunyai Banyak Tokoh
Novel mempunyai banyak tokoh. Tokoh protagonis,
antagonis, serta figuran atau tokoh pembantu. Kehadiran mereka saling
melengkapi satu sama lain, sehingga cerita lebih menarik untuk dibaca.
Ø Mempunyai Banyak Latar
Tak hanya tokoh, latar di dalam novel pun beragam.
Mustahil jika hanya ada 1 latar dari awal hingga akhir. Latar pada novel bisa
terletak di rumah, sekolah, hutan, pantai, dan lain sebagainya. Artinya, latar
tidak berdiam di satu tempat saja, tetapi bergerak.
Ø Ada Perubahan Nasib Tokoh
Hal yang ditunggu-tunggu dari novel adalah
perubahan nasib yang dialami tokohnya. Apakah berakhir lebih baik atau justru
sebaliknya. Pembaca berharap akhir yang memuaskan setelah membaca beratus-ratus
halaman.
C. STRUKTUR NOVEL
Ø Abstrak
Abstrak adalah ringkasan isi cerita yang terdapat di bagian awal novel.
Abstrak bersifat opsional, artinya boleh dicantumkan atau tidak. Abstrak
berfungsi untuk menjelaskan permulaan cerita atau situasi yang dialami oleh
tokoh utama.
Ø Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menjelaskan waktu, suasana, atau
tokoh-tokoh yang ada dalam novel. Di sini, biasanya penulis mendeskripsikan
keseharian atau aktivitas yang dijalani tokoh utama.
Ø Komplikasi
Komplikasi adalah bagian dalam novel yang menandakan urutan sebab akibat
terjadinya peristiwa. Komplikasi merupakan awal mula munculnya konflik dalam
cerita.
Ø Evaluasi
Evaluasi adalah klimaks atau puncak konflik pada novel. Pembaca bisa merasakan
ketegangan yang dialami para tokoh di bagian ini.
Ø Resolusi
Resolusi adalah solusi atau cara penyelesaian konflik. Resolusi juga
bisa disebut sebagai ending, karena penulis menceritakan bagaimana tokoh di
dalam novel tersebut berakhir. Resolusi tak harus berakhir bahagia, ada pula
yang berakhir tragis, atau bahkan menggantung. Semua berdasarkan kemauan si
penulis.
Ø Koda
Layaknya abstrak, tak semua novel memiliki koda. Koda adalah penutup
cerita yang memuat nilai-nilai moral. Jika penulis tak mencantumkan koda, maka
pembaca sendiri yang menebak pesan apa yang terkandung dalam novel itu.
D. UNSUR INTRINSIK NOVEL
Unsur Intrinsik Novel adalah
komponen-komponen dasar yang membangun sebuah cerita dalam novel. Unsur-unsur
ini berasal dari dalam karya sastra itu sendiri dan saling berkaitan satu sama
lain untuk membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Diantara unsur-unsur intrinsic pada
novel yaitu :
1. Tema
Tema
adalah pokok atau ide cerita yang dikembangkan menjadi sebuah novel. Tema harus
ditentukan sebelum penulis menggarap novel. Ada berbagai jenis tema seperti
fantasi, horor, percintaan, keluarga, petualangan, misteri, komedi, psikologi,
hingga sejarah.
2. Tokoh
Tokoh
adalah orang-orang yang mengisi peran dalam novel. Setiap tokoh memiliki
penggambaran fisik dan sifat yang berbeda. Biasanya, penggambaran fisik seorang
tokoh mewakili watak yang dimilikinya. Misalnya, tokoh Voldemort pada novel
Harry Potter mempunyai postur tubuh yang kurus, tinggi, berkulit pucat, tidak
memiliki rambut, dan mengenakan jubah hitam. Hal ini selaras dengan sifatnya
yang jahat dan angkuh.
3. Latar
Latar
adalah penggambaran situasi yang meliputi waktu, tempat, dan suasana yang
terkandung dalam novel. Latar berfungsi untuk menghidupkan cerita serta memberi
konteks terhadap peristiwa yang sedang berlangsung. Latar sebaiknya digambarkan
sedetail mungkin agar pembaca bisa membayangkannya.
4. Alur dan Plot
Alur
adalah proses berjalannya cerita, sedangkan plot adalah serangkaian peristiwa
yang mempunyai hubungan sebab akibat. Tanpa keduanya, isi cerita menjadi
berantakan dan tidak jelas arahnya. Terdapat 3 jenis alur, yaitu alur maju,
alur mundur, dan alur campuran.
5. Sudut Pandang
Sudut
pandang adalah cara penulis menyampaikan tindakan dan situasi dalam cerita.
6. Amanat
Amanat
adalah pesan moral yang terkandung dalam novel. Amanat biasanya bersifat
implisit atau tidak langsung. Penulis menyampaikannya lewat cerita sehingga
pembaca bisa menyimpulkan sendiri.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa dalam karangan. Penulis bisa
menggunakan kiasan atau menyampaikan cerita dengan lugas.
E. UNSUR EKSTRINSIK NOVEL
Unsur Ekstrinsik Novel adalah faktor-faktor di luar karya sastra yang
memengaruhi terbentuknya sebuah novel. Faktor-faktor ini bisa berupa kondisi
sosial, budaya, politik, sejarah, bahkan kehidupan pribadi penulis.
F. JENIS-JENIS NOVEL
Novel dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Diantaranya berdasarkan kisah
nyata atau fiksi, berdasarkan genre dan berdasarkan isi dan tokoh.
1. Berdasarkan Kisah Nyata atau Fiksi
a. Berdasarkan Kisah Nyata
Novel non fiksi adalah novel yang bercerita tentang hal-hal yang pernah
terjadi di kehidupan nyata, atau berdasarkan kisah nyata.
b. Berdasarkan Fiksi
Novel fiksi adalah novel yang berisi cerita yang tidak berdasarkan
kejadian di kehidupan nyata, atau disebut juga sebagai karangan.
2. Berdasarkan Genre
a. Novel Romantis
Novel romantis adalah novel yang isinya menceritakan tentang kisah
percintaan antara dua tokoh.
b. Novel Horor
Novel horor adalah novel yang isinya menceritakan tentang sesuatu atau
peristiwa yang mengerikan..
c. Novel Komedi
Novel komedi adalah novel yang isinya menceritakan tentang hal-hal yang
lucu atau humor.
d. Novel Inspiratif
Novel inspiratif adalah novel yang isinya menceritakan tentang kisah
yang bisa menginspirasi orang lain.
3. Berdasarkan Isi dan Tokoh
a. Novel Teenlit
Novel teenlit adalah novel yang menceritakan tentang kisah kehidupan
remaja.
b. Novel Songlit
Novel songlit
adalah novel yang menceritakan kisah yang terinspirasi dari sebuah lagu.
c. Novel Chicklit
Novel chicklit adalah novel yang menceritakan kisah tentang perempuan muda.
d. Novel Dewasa
Novel dewasa adalah novel
yang menceritakan kisah kehidupan orang dewasa.
G. KAIDAH KEBAHASAAN PADA NOVEL
Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan atau ciri tertentu yang
melekat pada karya sastra. Novel mempunyai 3 kaidah kebahasaan yaitu :
1.
Ungkapan
Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak
ditafsirkan dengan makna unsur pembentuknya.
Contohnya, ungkapan ‘meja hijau’ yang berarti pengadilan.
Ungkapan ini bukan berarti meja berwarna hijau ya.
2.
Majas
Majas adalah bagian dari gaya bahasa. Majas adalah kekayaan bahasa
dengan memakai ragam tertentu untuk memperoleh efek baik secara lisan maupun
tertulis. Ada 4 jenis majas yang perlu kamu ketahui yaitu : Majas Perbandingan,
Majas Sindiran, Majas Penegasan dan Majas Pertentangan.
3.
Pribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang berisi perbandingan,
perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Dalam sebuah
novel, peribahasa sifatnya opsional, boleh dicantumkan atau tidak.
Peribahasa erat kaitannya dengan budaya di daerah tertentu, maka dari
itu peribahasa tidak bisa diterjemahkan dalam bahasa lain dengan makna dan
nilai ajaran yang sama.
Contoh peribahasa seperti, “karena nila setitik, rusak susu sebelanga,” artinya satu kesalahan bisa membuat semuanya kacau.
Komentar